Jumat, 07 Desember 2007
Persimpangan
Saat melihat jalan pertama, jalan itu terlihat begitu mengagumkan, jalan yang sempurna yang pernah aq temukan. Awalnya aq merasa bahagia dan beruntung bisa melewatinya, tapi lama kelamaan jalan itu penuh lubang. Duri berserakan dimana-mana. Semakin kulangkahkan kakiku untuk berjalan, semakin aq terluka dan rasanya sungguh sakit. aq berusaha untuk terus maju, meski banyak yang memperingatkanku untuk menghentikan langkahku. Tapi aq selalu menyakinkan diriku bahwa aq pasti bisa melewatinya.
Sampai pada akhirnya aq begitu lelah. Lukaku semakin lebar dan rasa sakit itupun tak tertahankan lagi. Aq sadar, memaksakan kehendakku, malah akan membuatku hancur sendiri. Mau tak mau aq memang harus mendengarkan orang lain karena merekalah yang bisa menilai jalan mana yang terbaik untuk aq lewati. akhirnya aq sadar, Jalan itu memang indah untuk dilihat tetapi bukan untuk di lewati.
Melihat jalan yang kedua, kukira akan begitu mudah melewatinya. Jalan itu seperti jalan2 yang lain, tenang dan gak asing lagi dimataku. Awalnya memang gak ada yang special, ga ada yang bisa dibanggakan dari jalan itu. Tapi semakin hari jalan itu semakin unik. Aq semakin tertarik untuk bisa melewatinya. Ternyata jalan itu tak segampang yang aq pikirkan untuk bisa dilewati. Semakin ku langkahkan kakiku, jalan itu rasanya semakin jauh, jauh dan terus bertambah jauh. Sebelum aq merasa terlalu lelah berjalan, aq putuskan untuk berhenti melewati jalan itu. Mungkin jalan itu bukanlah jalan yang tepat untuk bisa mencapai tujuanku.
Masih ada jalan yang ketiga. Tapi jalan itu terlalu seram untuk aq lewati. jalan panjang yang seolah2 tanpa batas, gelap, sunyi dan kosong. Ga ada yang bisa kulihat di ujung jalan sana, ga da yang bisa aq harapkan dan ga ada sapa2 yang bisa kumintai tolong. Semua begitu gelap dan penuh dengan misteri. Benarkah diujung sana ada tujuan yang bisa aq raih?benarkah akan ada penolong yang siap melindungiku di tengah kegelapan yang mendera?Apa yang harus aq lakukan,Apa aq harus memilih jalan ke tiga ini untuk aq lewati?Apa aq punya keberanian untuk menembus kegelapan itu dan akhirnya kan ku dapatkan secercah cahaya. Jalan ini masih terlalu asing bagiku.
Sedangkan jalan yang keempat, ga bisa kulewati lagi karena jalan ini adalah masa laluku. masa dimana ada suka dan duka, ada masa2 indah dan ada pula masa2 sulit yang harus aq lewati. Jalan dimana aq harus belajar dan mengambil hikmah dari semua yang sudah terjadi. Karena itulah jalan ini ga bisa aq lewati lagi
JALAN MANAKAH YANG HARUS AQ PILIH????
by debora
Minggu, 25 November 2007
Tujuan Hidup
Aq mendapat banyak banget pelajaran berharga. Sebuah kebersamaan berkumpul dengan teman2, ada tangis, ada tawa, ada luka, ada suka dan duka, semua itu bisa kita lewati bersama. sehingga apa yang kita rasa tak lagi menjadi beban.
Aq jadi tau betapa berartinya makan sepiring bersama, minum segelas air untuk semua, saling berbagi tanpa ada rasa ego diri sendiri. Tak ada rasa risih atau jijik karena berbagi dengan yang lain. Itulah sebuah kehangatan yang aq rasakan.
Meski aq menapaki jalan berbatu yang licin, terjal, menanjak dan penuh dengan kerikil kecil yang tajam, semua itu membuatku tetap semangat. Tantangan itu membuat aq berani dan yakin bahwa aq bisa melewatinya. karena aq mempunyai tujuan yaitu "Puncak". Saat pertama kali jatuh, awalnya emang sakit. Tapi setelah berulang kali, rasa sakit itupun tak terasa lagi. Saat aq jatuh selalu ada tangan hangat terulur untukku, dengan senyuman dia menatapku dan berkata "hati2 yah...!". Itu membuat aq tau bahwa akan selalu ada yang menolongku di setiap perjalananku.
Dimana ada kesulitan, disitu pasti ada keindahan. Meski aq harus melewati selangkah demi selangkah perjalanan yang berat dan dikelilingi jurang curam yang bisa dengan mudahnya merenggut nyawaku, tapi ada puncak yang sangat indah terlihat jauh di depan sana. Meski jauh tapi bisa kurasakan keindahannya di pelupuk mataku. Itulah tujuanku sehingga aq mampu bertahan dengan segala kesulitan yang ada. Karena aq harus sampai "PUNCAK".
Meski dingin menusuk tulang,angin bertiup kenang dan tak bersahabat, tapi di atas sana di langit yang gelap bertaburan bintang gemerlap yang begitu mempesona. Membentuk senyuman indah dan memberi sepercik kebahagiaan. Meski nafas terengah dan jatung berdetak kencang, tapi didepan sana ada bulatan besar dengan warna putihnya memancar menerangi jalan yang harus aq lewati dan seolah2 merentangkan tangan untuk memberi perlindungan dalam setiap langkah perjalanan.
Dan betapa bahagianya saat kita akhirnya bisa sampai puncak. Jeritan puas tak tertahan lagi. Betapa kita akan terpesona melihat si raja siang dengan warna indahnya, menghangatkan setiap sudut bumi dengan benang2 cahayanya, menghilangkan segala letih dan rasa dingin yang dirasakan. Bulatan raksasa itu seolah memberi semangat atas keberhasilan yang kita raih dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang menghadang.
Kita bisa merasakan keagungan Tuhan saat bisa melihat pemanangan yang begitu indah dari puncak sana. Bagaikan terbang dan melihat seluruh isi dunia sehingga kita menyadari betapa beruntungnya bisa hidup dan menikmati apa yang Tuhan ciptakan.
Semua keindahan, kebahagiaan dan kehangatan itu setimpal dengan segala kesulitan yang kita lewati, kerena kita mampu bertahan di dalamnya. Semua itu hadiah yang pantas untuk kita dapatkan karena berani untuk hidup.
seperti itulah hidup. Jalannya penuh liku, licin dan terjal. Tapi semua itu bisa kita lewati saat kita punya tujuan. Yap...puncak itulah tujuannya. Kerena tujuan itulah kita mempunyai keberanian dalam menghadapi tantangan. Kita mempunyai semangat untuk terus maju dan lewati kesulitan. Meski begitu sulit, percayalah bahwa tangan Tuhan selalu ada untuk kita. Seberapa seringnya kita jatuh, tangan itu akan selalu ada untuk menolong kita.
Dan akan tiba saatnya kebahagiaan itu menjadi milik kita, puncak itupun bisa ditaklukkan.
Klo begitu, kita perlu bertanya pada diri kita sendiri. Apakah selama ini hidup kita sudah mempunyai tujuan yaitu puncak yang ingin kita raih dan taklukkan. Dan akhirnya kita akan sadar bahwa hidup adalah anugerah Tuhan yang terindah yang pernah di berikan.
Jadi, jangan pernah takut untuk hidup
Untuk hidup yang selalu mempunyai tujuan
by debora
Jumat, 16 November 2007
Cinta Tidak Harus Memiliki
Tgl 3 Juli 2002, pertama aq melihatnya. Entah kenapa ada debaran aneh saat aq menatap wajahnya. Aq yang hanya calon siswa baru di sekolah itu ga berani berharap banyak. Apalagi hari itu adalah hari pendaftaran siswa baru dan hari pertama aq menginjakkan kaki di sekolah yang masih terasa asing bagiku.
tgl 10 Juli 2002, aq mendapat kado terindah di hari ulang tahunku, yaitu diterima di sekolah itu. Tak kusangka, aq bisa melihatnya lagi, menatap wajahnya dan mengaguminya. Di hari2 pertama masuk sekolah, dia selalu bisa kulihat karena dia selalu ada di setiap kegiatan siswa baru.
Hari berganti dan waktupun terus berlalu. Aq tetap bersenbunyi dengan perasaanku. Banyak banget teman2 yang suka ama dia, itu yang membuat aq lebih memilih untuk diam. Karena waktu itu aq hanyalah seorang anak yang kurang percaya diri, penakut dan selalu berfikir "aq ga mungkin bisa seperti yang lain".
Aq hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Menunggu dia datang untuk memasuki gerbang sekolah dan menanti dia pulang hanya untuk menatap punggungnya sampai dia tak terlihat lagi. Aq hanya bisa menunduk saat berpapasan dengannya dan diam seribu bahasa saat dekat dengannya. yang kurasakan hanyalah desiran yang menyesakkan dada dan detak jantung yang bisa ku dengar dengan jelas. Semua itu membuat aq tak mampu berbuat apapun, membuat kepalaku pusing dan tubuh gemetar. Apa yang terjadi dengan diriku???aq ga pernah tau dan aq ga pernah bisa mengungkapkannya.
Gak ada yang bisa aq lakukan untuknya, sebuah kebahagiaan tersendiri bagiku untuk terus menantinya dengan bersembunyi di balik jendela di ruang kelasku dan terus berharap dia akan, turun dari mobil dan memasuki gerbang sekolah. Saat dia bisa kulihat, aq akan terus mengamati setiap langkah kakinya dan berlari agar tak kehilangan jejaknya. Pada akhirnya yang kulakukan adalah membalikkan badan dengan kecewa karena dia tak bisa kulihat lagi karena dah masuk kelasnya. Itulah yang biasa ku lakukan setiap pagi dan hampir setiap hari di tahun pertamaku di sebuah sekolah yang mengajariku banyak hal tentang kehidupan.
Di tahun ke2 keadaannya tak jauh beda. yang lebih parah lagi, aq ga bisa melihatnya selama 6 bulan karena dia harus pergi untuk menyelesaikan tugas sekolah di luar kota. Menjelang hari kelulusan adalah hari yang aq takutkan. Setiap hari aq tak bisa lagi melihat dia datang ke sekolah, aq ga bisa melihat punggungnya menghilang di keramaian, aq gak bisa menemuakannya disetiap sudut sekolah, aq pun ga bisa menemukan dia di balik kerumunan siswa saat upacara berlangsung, aq ga bisa curi2 pandang lagi dan rasanya ga ada yang mambuatku bersemangat di sekolah. Akhirnya dia lulus dan aq tak bisa melihatnya lagi. Aq hanya mendengar dia udah dapat kerja di luar kora. Tapi aq senang karena sebelum lulus, paling tidak dia udah tau namaku.
Sampai akhirnya aq menikmati salah satu organisasi di sekolahku. Sebuah organisasi yang mengubah hidupku. Membuat aq berani menghadapi hari, mengajariku betapa berharganya hidup, ada kebersamaan, saling percaya, saling menolong, ga ada perbedaaan. Semua itu membuat aq memahami akan arti kehidupan, membuatku percaya diri dan tau siapa aq sebenarnya. Apa yang aq suka, apa yang aq bisa, apa yang aq punya&bisa aq banggakan, serta mengajariku untuk tak takut akan apapun.
Aq bukan lagi debora yang penakut dan minder. Tapi. jadi debora yang penuh percaya diri dan bangga dengan apa yang aq punya dan apa yang aq bisa. Kelemahan dan kelebihanku adalah bagian dari diriku yang ga pernah aq sesali. Itulah awal dari penemuan jati diriku dan aq baru bisa menemukannya di tahun ke3 ku di sekolah itu.
Tahun ke3 dan ke4 di sekolah itu adalah tahun yang membuat aq bahagia. Banyak banget pengalaman yang aq dapat dan kenangan yang terukir indah disetiap hariku. hari2ku penuh dengan kegiatan yang menyenangkan dan menantang. Aq mendapat pelajaran berharga di setiap langkahku. dan yang paling membuat aq bahagia dia selalu ada di setiap hariku.
Entah bagaimana awalnya sampai akhirnya aq bisa menghubunginya. Meski jauh dan tak pernah bertemu bahkan ga pernah melihat wajahnya, tapi rasanya dia dekat denganku. selalu menemaniku di hari2ku dan sebagai tempat curhat di setiap masalahku.
Aq ga peduli ga pernah bisa melihat atau bertemu dengannya. Aq juga ga peduli klo diantara kami tidak ada ikatan apa2. aq cuman ingin bahagia&menikmati setiap kata dan perhatian yang dia berikan padaku. semua itu sudah cukup membuat aq merasa punya sesuatu yang berharga untuk aq jaga.
Meski semua ga seperti yang aq harapkan tapi semua mengalir begitu indah. Hanya hubungan persahabatan yang dia tawarkan. Meski begitu aq ga sungkan lagi untuk mencurahkan kasih sayangku padanya. Persahabatan itu membawaku dalam sebuah kehangatan, saling percaya dan saling mendukung. Aq bersyukur & sangat bersyukur dengan adanya persahabatan itu.
Tapi masuk tahun ke5 sejak aq bertemu dengannya, semua berubah. Rasanya jalan tak lagi mulus, kerikil kecil yang tajam sering kali melukai kakiku saat aq melangkah untuk menjalani hidup. Lama kelamaan kerikil itupun menjadi batu sandungan yang begitu berat membebaniku. Dia semakin jauh dariku, sampai aq tak bisa menemukannya lagi. Dia menghilang tanpa alasan. Rasanya sakit, ada luka yang dalam dan sangat menyakitkan. Kenapa aq harus dihindari??aq terus bertanya apa salahku??dan aq terus meminta maaf tanpa aq tau kesalahan apa yang sudah aq buat???aq lakuin apapun agar Qta bisa seperti dulu lagi. Dan persahabatan itu ga pernah putus.
Tapi tak ada jawaban, ga ada kata2, semua hilang dan lenyap. Benarkah semua akan berakhir seperti ini, saat dia udah menemukan cintanya, saat dia udah menemukan belahan hatinya???Apa aq yang hanya sebagai sahabat, dengan mudahnya tersingkir dari kehidupannya??
1 tahun berlalu dan rasanya sedikit berat. Setiap hari aq selalu berfikir bagaimana caranya agar waktu yang aq jalani dapat aq manfaatkan dengan sebaik2 nya. Setiap detik waktu yang berlalu sangat berharga bagiku dan aq ga mau menyia2kannya. Aq ga mau putus asa apalagi menyerah karena masalah ini. Aq selalu berusaha berfikir positif dan mengambil hikmah dari apa yang terjadi. Dan ternyata Tuhan sangat baik padaku. Tuhan memberikan apa yang aq perlukan dan kasih-Nya selalu bisa aq rasakan, karena itulah aq mampu bertahan.
Ahkirnya pada tahun ke 6, dia datang lagi sebagai sahabat. Dia meminta maaf atas apa yang sudah terjadi dan kembali seperti dia yang aq kenal dulu.
Sebenarnya ga ada yang perlu dimaafkan atas semua yang sudah terjadi. Karena semua itu adalah rencana Tuhan. Aq bangga punya Tuhan sebagai sumber kasih. Bersama-Nya ga pernah ada beban yang aq rasakan. Ga ada rasa benci ataupun iri. "Mengasihi" itulah yang jadi prinsip hidupku. Dan dengan mengasihi pula, aq kembali mendapatkan persahabatan itu, harta yang paling berharga dalam hidup aq. Sekarang aq dah menemukan hartaku lagi dan aq akan menjaga persahabatan ini sampai akhir hidupku. Sampai aq takbisa menulis kisah lagi.
Yap...sebuah persahabatan. Itulah yang aq dapatkan setelah begitu lama menantinya dan lebih dari 5 tahun menyayanginya. Tapi, aq bersyukur dengan ikatan persabatan ini. Tentang rasa sayangku padanya, biarlah itu menjadi kenangan terindah dalam hidupku dan akan aq simpan dalam2 dihatiku. Karena mungkin di mata Tuhan sebuah ikatan kasih sayang diantara kami bukanlah yang terbaik.
Inilah kisahku, da aq terus bersyukur dengan apa yang sudah aq dapat. Aq yakin suatu saat nanti Tuhan akan kirimkan pangeran yang terbaik buat aq. Pangeran yang sesuai dengan pilihan dan rancangan-Nya.Aq sangat yakin dan percaya bahwa rancangan Tuhan itu baik dan indah buat hidupku.
Tuhan...
"Biarlah kehendak-Mu yang jadi, bukan kehendakku"
KASIH
Sekalipun aku berkata2 dengan semua bahasa manusia, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mengetahui segala rahasia dan memiliki segala pengetahuan dan sekalipun aku mempunyai iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku membagi2kan segala yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar
Kasih itu murah hati
Kasih tidak cemburu
Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong
Kasih tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri
Kasih tidak marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain
Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran
Kasih menutupi segala sesuatu
Kasih percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu